Miss World Organization, salah satu
organisasi penyelenggara kontes Miss World yang dikomandoi Julia Morley,
akhirnya resmi menandatangani kerjasama dengan kelompok usaha MNC Group untuk
menyelenggarakan ajang tersebut di Indonesia. Bukan sebuah kebetulan, MNC Group
milik pengusaha nasional Hary Tanoesoedibjo ini terpilih sebagai penyelenggara
kontes dunia tersebut. Liliana Tanaja Tanoesoedibjo, istri Hary Tanoe,
merupakan pendiri Miss Indonesia Organization.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah tentu
pantas diapresiasi sebagai bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap
kekayaan pariwisata dan kebudayaan Indonesia. Rencananya, selama satu bulan
penuh peserta Miss World dari 132 negara akan di dirumahkan di Bali. Menurut
Hary Tanoe, bos MNC Grup, dirinya akan berkomunikasi dengan berbagai pihak
terkait, agar hajat besar ini berjalan sukses.
Inisiatif MNC Group sebagai penyelenggara
Miss World ini patut diacungi jempol. Banyak negara yang menjadi tuan rumah
ajang kontes kecantikan dunia, melangsungkan kegiatan itu atas nama pemerintah.
Sementara di Indonesia, langkah ini diambil oleh kalangan swasta. Padahal ajang
ini dipastikan bakal memberi nilai tambah bagi industri pariwisata Tanah Air.
Kejuaraan Miss World memang menjadi idaman
bagi para perempuan muda dunia. Ajang ini menjadi awal meniti karir. Tak
sedikit diantara pemenang kontes tersebut masuk dalam berbagai segmen kegiatan,
terutama dunia model dan film. Sebagai contoh, pemenang Miss World 1994 Aishwarya Rai dan Miss World 2000
Priyanka Chopra dari India, saat ini menjadi bintang film kenamaan di
Bollywood.
Suami-Istri
Kepastian
Bali mejadi tempat Miss World 2013 dikatakan langsung Gubernur Bali, I Made
Mangku Pastika usai menerima Ivian Lunasol Sarcos Colmenares, Miss World 2011
dan Hary Tanoesoedibjo. Sepanjang periode 2000—2011, penobatan Miss World
berlangsung di lima kota dari empat negara berbeda. Tiga penyelenggaraan di
London Inggris, 5 kali di Sanya China, 2 kali di Johannesburg Afrika Selatan,
dan masing-masing satu kali di Sun City Afrika Selatan dan Warsawa Polandia.
Kontes
Miss World digagas oleh sepasang suami istri, Eric dan Julia Morley. Awalnya,
ajang ini dimulai dari kontes bikini. Oleh media ajang ini disebut "Miss
World". Setelah belajar tentang kontes Miss Universe, Morley akhirnya
memutuskan untuk membuat kontes “Miss World” sebagai acara tahunan.
Pada 1980-an, kontes ini mereposisi
dirinya dengan slogan Beauty With a Purpose (Kecantikan Dengan Tujuan),
dengan tes tambahan inteligensi dan kepribadian. Namun meski memiliki daya
tarik global, acara itu tidak disiarkan pada jaringan TV besar Inggris selama
beberapa tahun, sampai Channel 5 menayangkannya pada 1998. Memasuki abad 21, Eric
Morley meninggal dunia dan Julia, sebagai istri berhasil menduduki jabatan ketua
Organisasi Miss World.
Menariknya, tahun 2001 pemenang pertama
muncul dari benua hitam, Afrika, yakni Agbani Darego dari Nigeria. Sebagai bagian
dari strategi pemasaran, Miss World datang dengan acara televisi khusus
"You Decide", yang menampilkan para delegasi di belakang layar dan di
pantai, hingga memungkinkan pemirsa untuk memilih baik melalui telepon atau
online untuk favorit mereka.
Sebagai kompetisi yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar di dunia, sejak diluncurkan pada tahun 1951, Organisasi Miss World telah mengumpulkan lebih dari £ 250 juta untuk badan amal anak-anak. Miss World adalah waralaba di lebih dari 100 negara. Disamping itu Miss World juga disinyalir mempengaruhi peningkatan dramatis pariwisata di Sanya, Cina, kota tuan rumah dari final Miss World pada tahun 2003, 2004, 2005, 2007, dan 2010.
Pada tahun sebelum final diadakan secara
global, delegasi masing-masing negara harus memenangkan gelar nasional di
negaranya. Final tahunan biasanya berlangsung selama satu bulan, dengan
beberapa gala awal, makan malam, pertemuan dan kegiatan, yang berpuncak pada
sebuah acara siaran global terakhir di mana tempat menyempit menjadi antara
15-20 delegasi. Mulai tahun 2004, penilaian 15 besar dicari melalui SMS, email
dan voting online yang dinamakan Global
Vote: Vote for Me.
Kontroversi
Sepanjang
perjalanan kontes Miss World, sorotan publik terhadap ajang ini tak melulu pada
kecantikan para pesertanya. Cerita-cerita sedih, termasuk kemarahan dan cerita
mengejutkan juga mewarnai para pesertanya, hingga semakin menambah dramatis
ajang pencarian perempuan muda berbakat ini.Cerita kematian model asal Brasil,
Mariana Bridi da Costa, misalnya. Ia meninggal saat berjuang mewakili negaranya
di Miss World. Sebelum meninggal, Bridi sempat menjalani operasi amputasi
tangan.
Tak
hanya Brindi yang menjadi perhatian, sekitar delapan ratu kecantikan jebolan Miss World lainnya juga telah membuat
kehebohan. Marjorie Wallace,misalnya. Ia warga Amerika Serikat yang menang di
ajang Miss World 1973. Tapi, tiga bulan setelah dinobatkan jadi Ratu Dunia,
gelarnya dicabut lantaran berkencan dengan terlalu banyak pria, termasuk di
antaranya selebriti Tom Jones.
Dia bahkan sempat membuat pernyataan, “Sebagai Miss World saya bisa bercinta
dengan pria yang saya pilih.” Komite Miss World menilai Wallace gagal mengemban
tugas sebagai Miss World. Setelah kehilangan mahkota, Wallace melanjutkan
karier menjadi presenter televisi.
Berita menghebohkan juga datang dari
Laxmi Pandit. Miss India ini
dipaksa untuk menyerahkan kembali mahkotanya hanya beberapa jam setelah
penobatan. Ini karena statusnya diketahui tidak lagi single sebagaimana dinyatakan
sebelumnya. Pandit memang membantah dirinya telah menikah, tetapi mengakui
bahwa kemungkinan dia telah salah mengartikan status perkawinannya saat membeli
sebuah apartemen di Mumbai. "Mengingat pernyataan tidak benar saya, saya
menyerahkan gelar Miss India 2004," katanya.
Rosemarie
Frankland lain lagi. Miss Inggris ini memenangi kontes
Miss World tahun 1961. Setelah komedian Bob Hope menempatkan mahkota di
kepalanya, Frankland merasa kecewa dengan industri kontes kecantikan dan pindah
ke AS. Dia menderita depresi sepanjang hidupnya dan meninggal karena overdosis
narkoba pada tahun 2000.
Bugil
dan Video Porno
Gabriela Brum menyandang gelar terpendek dalam sejarah
Miss World. Dia mengundurkan diri hanya dalam waktu 18 jam setelah dinobatkan
menjadi Miss World pada 1980. Pemegang mahkota kecantikan dari Jerman ini terjegal
skandal kasus foto telanjang. Setelah kasus ini menjadi perhatian dunia, dia
pindah ke Amerika Serikat. Di sana, dia nekat menjadi model telanjang lagi.
Kali ini untuk majalah Playboy.
Skandal foto telanjang juga menimpa Lesley Langley. Miss Inggris ini
memenangkan gelar Miss World pada tahun 1965. Tapi kemudian publik di Inggris
tersinggung setelah foto bugil Lesley tersebar di media.Dia mengakui foto-foto
bugil itu diambil sebelum dia mengikuti kontes kecantikan. Sekarang, Lesley
bekerja sebagai resepsionis di tempat perawatan gigi di kota kelahirannya.
Lagi-lagi kasus foto telanjang. Kali
ini menimpa Valérie Bègue. Laju
mahasiswi jurusan bisnis berusia 22 tahun dari Prancis ini terjegal di tengah
jalan. Miss Prancis 2007 ini dilarang mengikuti Miss World gara-gara
foto-fotonya tanpa busana beredar di kalangan publik.
Selain foto bugil, ada pula yang kesandung video porno. Kelli McCarty sempat memenangkan Miss
USA pada 1991. Dia merupakan wanita pertama yang mewakili Kansas di kontes Miss
USA. Tapi kemudian, dia beralih profesi menjadi bintang porno. Di tahun 2008
dia menandatangani kontrak dengan sebuah rumah produksi untuk sebuah film porno
berjudul 'Faithless' yang dirilis pada Februari 2009 silam.
Di luar skandal foto bugil dan video
porno, kontroversi juga merebak terkait pemilihan juara Miss World 2010 yang
dimenangkan Alexandria Mills dari Lousville, Kentucky, AS. Di tengah kegembiraan yang dirasakan perempuan
berusia 18 tahun itu beredar kabar terdapat kecurangan dalam pemilihan pemenang.
Para finalis yang difavoritkan bakal
menjadi juara dalam ajang Miss World justru tak satupun masuk dalam lima besar.
Contohnya adalah finalis dari Inggris. Miss Norwegia, Marian Birkedal yang
difavoritkan menjadi pemenang dalam kontes ratu kecantikan ini juga tak masuk
karena kabarnya tak diinginkan pihak China selaku tuan rumah .
Seperti dikutip dari DailyMail, Selasa
2 November 2010, kegagalan Miss Norwegia dalam ajang ini diduga berkaitan
dengan masalah politik. China dikabarkan marah karena komite Nobel yang
bertempat di Oslo, Norwegia memberikan hadiah Nobel pada pembelot China, Liu
Xiaobo. Pengamat berspekulasi bahwa juri tunduk pada tekanan Beijing yang
memang sedang terlibat perseteruan sengit dengan pihak Norwegia.
Miss Indonesia 2011 yang juga
peserta Miss World 2011, Astrid Ellena, juga tak lepas dari kontroversi. Selain
perseteruan dengan ayahnya Fredrich Yunadi,
Ellena juga menyeret kekasihnya Donny Leimena ikut dalam pusaran
pertengkaran dengan sang ayah. Ellena dikabarkan kabur dari rumah karena
diminta ibundanya, Linda
Indriana Campbell. Hingga kini, gonjang-ganjing hubungan Ellena-Donny dan
Fredrich Yunadi masih belum kelar. Entah sampai kapan.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda!