Sejak Sabtu (19/5) 2012 lalu, status
Mark Zuckerberg di facebook pribadinya berubah. Ia menulis “menikah” sekaligus
mengumumkan ikhwal pernikahannya melalui update status di situs jejaring sosial
miliknya itu. Tak pelak, puluhan ribu orang memberikan "like" pada
perubahan statusnya yang disertai dengan foto Zuckerberg dan sang istri dalam
balutan busana pengantin.
Pendiri
Facebook Mark Zuckerberg menikahi kekasihnya, Priscilla Chan (27), dalam
sebuah acara kecil yang dihadiri sekitar 100 tamu di kediaman Zuckerberg di
Palo Alto, California, Amerika Serikat. Meskipun sudah merencanakan pernikahan
selama lima bulan, pasangan ini tidak memberitahu pada para undangan jika
mereka akan menikah. Para tamu justru mengira, Zuckerberg mengundangnya untuk
merayakan kelulusan Chan dan ulang tahun dirinya.
Chan lulus dari Sekolah Kedokteran University of California San Francisco,
Amerika Serikat pada Senin (14/5) pekan lalu, bertepatan dengan tanggal ulang
tahun Zuckerberg yang ke-28. Dalam acara itu, Zuckerberg menyerahkan cincin
kawin dari ruby yang dirancangnya sendiri.
Sejoli
ini pertama kali bertemu di Harvard dan sudah berpacaran selama lebih dari 9
tahun. Pernikahan mereka seakan melengkapi rangkaian
peristiwa bahagia
bagi Zuckerberg dan Chan yang terjadi minggu itu, setelah sebelumnya Facebook
mencatatkan rekor penjualan lembar saham mencapai 576 juta lembar atau rekor
baru di bursa saham AS.
Dari
Keluarga Sederhana
Mark Elliot Zuckerberg lahir di
kawasan bernama Dobbs Ferry, Westchester County, kota New York, AS dari
pasangan Edward dan Karen Zuckerberg. Ia adalah anak kedua dari empat
bersaudara dari orang tua yang membuka klinik gigi di rumahnya. Sejak kecil
Zuckerberg suka mengutak-atik komputer, mencoba berbagai program komputer dan
belajar membuatnya. Ayahnya sendiri membelikan komputer sejak ia berusia
delapan tahun.
Saat di sekolah menengah Phillips
Exeter Academy, ia dan rekannya, D'Angelo, membuat plug-in untuk MP3 player
Winamp. Plug-in adalah program komputer
yang bisa berinteraksi dengan aplikasi host seperti web browser atau email
untuk keperluan tertentu.
Zuckerberg dan D'Angelo membuat
plug-in untuk menghimpun kesukaan orang terhadap aneka jenis lagu dan kemudian
membuat playlist-nya sesuai selera mereka. Mereka mengirimkan program itu ke
berbagai perusahaan termasuk ke AOL (American Online) dan Microsoft. Pada tahun
terakhimya di Phillips ia direkrut oleh Microsoft dan AOL untuk suatu proyek.
Saat melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi keduanya harus berpisah. D'Angelo
masuk Caltech sedangkan Zuckerberg masuk Harvard. Di Harvard inilah Zuckerberg
menemukan ide membuat buku direktori mahasiswa online karena universitasnya tak
membagikan face book (buku mahasiswa yang memuat foto dan identitas mahasiswa
di universitas itu) pada mahasiswa baru. Namun setiap kali ia menawarkan diri
membuat direktori itu, Harvard menolaknya. "Mereka mengatakan punya alasan
untuk tidak mengumpulkan informasi (mahasiswa) ini," ujar Zuckerberg.
Meski ditolak ia selalu mencari cara
untuk mewujudkannya. "Saya ingin menunjukkan kalau hal itu bisa
dilakukan," lanjutnya soal kengototannya membuat direktori itu.
Proyek pertamanya adalah CourseMatch yang memungkinkan teman-teman sekelasnya
berkomunikasi satu sama lain di website tersebut.
Suatu malam di tahun kedua ia kuliah
di Harvard, Zuckerberg menyabot data mahasiswa Harvard dan memasukkannya ke
dalam website yang ia buat bernama Facemash. Sejumlah foto rekan mahasiswanya
terpampang di situ. Tak lupa ia membubuhkan kalimat yang meminta pengunjungnya
menentukan mana dari foto-foto ini yang paling "hot".
Membikin Facebook
Proyek awal Zuckerberg ini menuai
reaksi. Dalam tempo empat jam sejak ia meluncurkan website itu tercatat 450 orang
mengunjungi Facemash dan sebanyak 22.000 foto mereka buka. Pihak Harvard
mengetahuinya dan sambungan internet pun diputus. Zuckerberg diperkarakan
karena dianggap mencuri data. Anak muda berambut keriting ini pun meminta maaf
kepada rekan-rekan yang fotonya masuk di Facemash. Tetapi ia tak menyesali
tindakannya. "Saya kira informasi seperti itu harus tersedia
(online)," ujamya.
Alih-alih kapok ia malah membuat website baru dengan nama Facebook. Website ini
ia luncurkan pada Februari 2004. Facebook merupakan penyempurnaan dari
Facemash. Sasarannya tetap sebagai tempat pertemuan sesama mahasiswa Harvard.
Dalam penjelasan di website-nya
disebutkan bahwa Facebook adalah suatu alat sosial untuk membantu orang berkomunikasi
lebih efisien dengan rekan, keluarga, atau rekan kerjanya. Facebook menawarkan
navigasi yang mudah bagi para penggunanya. Setiap pemilik account punya ruang
untuk memajang fotonya, teman-temannya, network, dan melakukan hal lainnya
seperti bisa berkirim pesan dan lain sebagainya.
Banyaknya aplikasi yang bisa digunakan oleh anggotanya membuat Facebook digandrungi
banyak orang. Konon hingga saat ini sudah lebih dari 20.000 aplikasi dimasukkan
ke dalam Facebook yang bisa digunakan para anggotanya. Setidaknya 140 aplikasi
baru ditambahkan ke Facebook setiap harinya dan 95% pemilik account Facebook
telah menggunakan minimal satu aplikasi.
Penyertaan banyak aplikasi ini membuat Facebook berbeda dengan website jejaring
sosial terdahulu seperti MySpace. Lalu orang berbondong-bondong mengunjungi
websitenya dan mendaftar jadi anggotanya. Dalam waktu dua minggu setelah
diluncurkan, separuh mahasiswa Harvard sudah memiliki account di Facebook.
Ternyata tak hanya mahasiswa Harvard
yang tertarik. Beberapa kampus di sekitar Harvard pun meminta dimasukkan dalam
jejaring Facebook. Ini membuat Zuckerberg kewalahan. Ia lalu meminta bantuan
dua temannya untuk ikut mengembangkan Facebook. Dalam tempo empat bulan
Facebook sudah bisa menjaring 30 kampus. Hingga akhir 2004 jumlah pengguna
Facebook sudah mencapai satu juta.
Jual Saham
Pengguna Facebook terus meningkat. Malah ada sejumlah orang yang tak lagi jadi
mahasiswa atau yang masih di sekolah ingin bergabung. Tingginya desakan ini
membuat Zuckerberg dan kawan-kawan memutuskan Facebook membuka jaringan untuk
para siswa sekolah menengah pada September 2005. Tak lama kemudian mereka juga
membuka jejaring para pekerja kantoran.
Kesibukan yang luar biasa ini
membuat Zuckerberg harus memutuskan keluar dari Harvard. "Apa yang saya
inginkan sudah ada di tangan. Saya tidak ingin punya ijazah kemudian bekerja.
Menurut saya, pekerjaan hanyalah untuk orang-orang yang lemah," ujarnya
pada Majalah Current.
Zuckerberg dan kawan-kawan kemudian
mengembangkan Facebook lebih jauh lagi. Pada September 2006 Facebook membuka
pendaftaran untuk jejaring umum dengan syarat memiliki email. Sejak itulah
jumlah anggota Facebook melesat naik. Saat ini jumlah anggota aktifnya mencapai
70 juta di seluruh dunia. Jejaring yang dihimpunnya mencapai enam juta
jaringan (kelompok pertemanan) meliputi 55.000 jaringan berdasarkan demografi,
pekerjaan, sekolah, kolegial, dan sebagainya. Setiap harinya ada 14 juta foto
di-upload (dimasukkan ke Facebook). Dan dalam hal jumlah trafik pengakses Facebook
menjadi website teraktif ke-6 di dunia dan menjadi website jejaring sosial
kedua terbesar versi camScore.
Anak Muda Terkaya Dunia
Jumlah anggota Facebook yang jutaan orang itu menjadi tambang emas yang menggiurkan.
Zuckerberg dan kawan-kawan pun menangkap peluang bisnis yang besar. Karena itu
ketika jumlah user-nya melebihi satu juta mereka menggandeng Accel Partners,
perusahaan modal ventura, untuk membiayai pengembangannya. Modal yang
ditanamkan adalah US$ 12,7 juta.
Ini adalah investasi kedua yang
masuk ke Facebook setelah sebelumnya (Juni 2004) mendapatkan dana dari pendiri
PayPal sebesar US$ 500.000. Pembenahan pertama dengan tambahan modal itu adalah
dengan mengganti domain-nya dari www. thefacebook. com menjadi
www.facebook.com pada Agustus 2005. Setelah itu jangkauan keanggotaannya
diperluas menjadi internasional. Hingga Desember 2005 jumlah anggotanya sudah
mencapai 5,5 juta.
Meski jumlah user-nya meningkat tajam pada tahun 2005 disebutkan Facebook mengalami
kerugian sampai US$ 3,63 juta. Facebook kemudian mendapatkan dana sebesar US$
25 juta dari Greylock Partners dan Meritech Capital Partners. Dana itu
digunakan untuk membuat versi mobile-nya.
Pada September 2007 Microsoft
melakukan pendekatan dan menawarinya membeli 5% saham senilai sekitar US$ 300
juta hingga US$ 500 juta. Jika nilai itu disetujui maka nilai kapitalisasi
Facebook sudah mencapai US$ 6 miliar hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp 54
triliun hingga Rp 90 triliun. Namun Microsoft akhirnya mengumumkan hanya
membeli 1,6% saham Facebook dengan nilai US$ 240 juta pada Oktober 2007.
Transaksi ini menunjukan nilai kapitalisasi Facebook ternyata lebih tinggi
yaitu sekitar US$ 15 miliar (sekitar US$
135 triliun).
Setelah itu sejumlah tawaran
mengepung Facebook. Li Ka-shing disebut-sebut ikut menginvestasikan sekitar US$
60 juta pada November 2007. Lalu ada berita yang menyebutkan Viacom, Yahoo,
Google, dan sebagainya ikut menawar untuk membeli Facebook. Tapi sejauh itu
Zuckerberg mengatakan Facebook tidak akan dijual.
Keberhasilan Facebook membuat
kekayaan Zuckerberg meningkat secara luar biasa. Majalah Forbes menyebut,
pundi-pundi harta Zuckerberg mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 13,5
triliun. Di tahun 2007, kekayaan itu sungguh luar biasa. Tak heran, Forbes
menobatkannya sebagai The Youngest ‘Self-made’ Billionaire on the Planet.
Dari Bono Hingga David Cheo
Keberhasilan Facebook, tak pelak
menguntungkan para pemodal yang memiliki saham di perusahaan itu. Banyak yang
dari awal Facebook berdiri sudah menanamkan modal, tapi ada juga yang
belakangan tertarik menanamkan sahamnya. Salah satunya adalah Bono, vokalis U2
yang membeli 1% saham Facebook pada 2009 sebesar US$ 210 juta. Kini, investasi
itu telah berbuah, dan nilainya setara dengan sekitar US$ 1 miliar (Rp 9 triliun).
Tak hanya seniman terkenal seperti
Bono, seorang pelukis grafiti bernama David Choe juga seperti mendapat durian
runtuh, setelah uangnya berkembang menjadi Rp 180 miliar. Uang sebesar itu
diraih David, setelah Facebook melakukan penjualan saham perdana. David yang
awalnya seniman tanpa masa depan pasti, kini tinggal menikmati statusnya
sebagai milyader berkat keberuntungannya itu.
Menariknya, kekayaan luar biasa yang
diperoleh Zuckerberg, tak pernah membuat gaya hidupnya berubah. Ia masih menempati
apartemen sewaan, dan ke kantor menggunakan sepeda. Begitu pula orang tua dan
saudara-saudara Zuckerberg, yang masih aktif bekerja untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Rumah orang tua Zuckerberg di New York, hingga sekarang tak
pernah berubah. Satu-satunya benda mewah adalah satu set home theatre yang
terdapat di ruang keluarga.
Ed Zuckerberg, ayah Mark
Zuckerberg, tetap membuka klinik gigi di rumah tersebut sejak 1978. Ia bekerja
dibantu sang istri. Tak lupa, ia menggunakan Facebook untuk mempromosikan
klinik giginya pada para pelanggannya. Ed mendidik anak-anaknya untuk selalu
bekerja keras dan juga berhemat. Itulah sebab, meski Zuckerberg telah menjadi
triliuner, tak satupun anggota keluarga Ed yang berhenti bekerja.
Arielle,
Adik Mark Zuckerberg, menjabat sebagai product manager dari sebuah perusahaan
Marketing Wiildfire Interactive di San Fransisco. Adik Mark yang baru saja
memperoleh gelar PhD dari Princeton, Donna, kini aktif menjalankan blognya yang
bertema tentang makanan. Sementara Randi, adik Zuckerberg yang lain,sempat
menjadi marketing director di Facebook, kini mendirikan sebuah perusahaan yang
diberi nama R to Z Studio, dan berniat untuk membuat sebuah acara televisi.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan anda!